Authors
Dasrun Hidayat, Atie Rachmiatie, Dinda Rizkyana
Publication date
2020/10/4
Journal
Jurnal Komunikasi Universitas Garut: Hasil Pemikiran dan Penelitian
Volume
6
Issue
2
Pages
495-508
Description
sunda. Padahal aksara suku sunda yang resmi adalah Kaganga. Situasi ini terjadi disalah satu kampung adat yaitu Kampung Cireundeu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pendekatan yang digunakan dalam melestarikan aksara hanacaraka. Penelitian juga dimaksudkan untuk menjelaskan nilai-nilai keyakinan masyarakat Cireundeu terkait penggunaan aksara hanacaraka sebagai alat komunikasi. Teknik pengumpulan data melalui wawancrara dan observasi dengan pendekatan kualitatif deskriptif. Hasil penelitian menemukan bahwa cara melestarikan hanacaraka sebagai simbol budaya melalui penerapan tulisan hanacaraka ditiap simbol-simbol budaya di kampung Cireundeu. Di gapura terpampang tulisan “Wilujeng Sumping di Kampung Cireundeu” dengan menggunakan aksara hanacaraka. Demikian pula dilokasi lainnya seperti tanda penunjuk jalan, dan ruangan rumah adat atau tempat pertemuan masyarakat kampung Cireundeu yang disebut Balee Saresehan. Adapun keyakinan yang masih dipegang teguh bahwa hanacaraka sebagai budaya organik yang mengandung nilai-nilai spiritual. Nilai-nilai tersebut mengajarkan kepada mereka tentang kepercayaan terhadap sang pencipta. Oleh karenanya, hancaraka juga diyakini sebagai alat komunikasi kepada pencipta atau komunikasi transendental.
Total citations
202120222023213
Scholar articles
D Hidayat, A Rachmiatie, D Rizkyana - Jurnal Komunikasi Universitas Garut: Hasil Pemikiran …, 2020